PENERBITAN paspor menggunakan data palsu yang terjadi di Kantor Imigrasi Siantar dan Belawan, ternyata sebelumnya pernah terjadi beberapa kali.
Kepala Kantor Imigrasi Klas II Belawan, Bagus, mengungkapkan, kalau kejadian itu bukan hanya sekali saja. "Kalau kita mau bongkar banyak kasus serupa sudah beberapa kali terjadi. Bahkan yang lebih parah, dari sini pun pernah terjadi," ujar Bagus kemarin.
Pria kelahiran Surabaya ini menerangkan, terbitnya paspor dengan data yang tidak benar, biasanya itu terjadi dari pihak pemohon dan juga dibantu para calo. "Saya sudah pernah beberapa kali memulangkan orang dari luar negeri, karena kita tau datanya tidak benar. Ini juga tidak terlepas dari para calo yang biasanya membantu pemohon dalam pengurusan paspor," terang Bagus.
Menurutnya, kasus paspor Sulami, warga Sinaksak Simalungun yang sempat terbit dengan data palsu dan paspor Kesya anggraini warga Gunung Malela Simalungun, yang dikeluarkan Imigrasi Belawan, perlu penyelidikan lebih lanjut. "Kalau kita bongkar ini, maka banyak pihak akan kena dan bisa saja terlibat," ucap Bagus.
Sementara, salah satu pengurus Lembaga Pengkajian dan Peningkatan Kapasitas Pemerintahan (LPPKP) Sumut, Dedy, mengungkapkan kekesalannya atas terbitnya paspor dengan data yang tidak benar tersebut. "Apa pun itu, tidak usah merasa benar lagi lah. Mereka, Imigrasi, seharusnya lebih memahami blangko KTP atau yang lainnya itu asli atau tidak. Kenapa masih bisa kebobolan dengan menerbitkan paspor," ucap Dedy.
Kasus paspor palsu Sulami dan Kesya yang dikeluarkan Imigrasi Siantar, kenapa hanya paspornya saja yang ditarik kembali. "Lalu para calo si pemalsu data tadi dibiarkan saja. Kenapa nggak ditangkap atau diproses. Atau jangan-jangan Imigrasi juga ada main dengan para calo liar tersebut," pungkasnya. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar