Kamis, 03 November 2016

Ratusan Pedagang Pancurbatu Tolak Relokasi

BERKOSTUM merah dengan pita merah putih di kepala, seratusan massa tiba di depan gedung DPRD Deliserdang. Massa Ikatan Pedagang Pasar Pancur Batu (IP3B) itu menolak relokasi.

Aksi demo massa pedagang, Kamis (3/11), di gedung dewan itu, membawa poster bertuliskan "Ganti KUPT, Pungli Derita Pedagang Surga KUPT, Pedagang Pancur Batu Tidak Setuju Relokasi, Stop Penggusuran Teruskan Revitalisasi".

Ratusan pedagang yang dikawal polisi itu langsung duduk dengan tertib. Tak lama berselang, Wakil Ketua DPRD Deliserdang Apoan Simanungkalit bersama anggota DPRD lainnya, Tahan Sembiring, Misnan Al Jawi dan Simon Sembiring, menemui pendemo.

Sekretaris IP3B, Relly Yusuf Ketaren, menegaskan, pedagang tak mau direlokasi. Menurutnya, kemacetan yang timbul di sekitar pasar Pancur Batu, sengaja diciptakan KUPT dengan membuat bak sampah dua unit di dekat jalan raya. "Kemacetan sengaja diciptakan KUPT agar pedagang direlokasi. PKL sengaja dipelihara dan ditaruh di seputaran mobil, sehingga tak bisa lewat dan macet," ungkapnya.

Menanggapi itu, Camat Pancur Batu, Antonius Pangaribuan, menyatakan, jika kemacetan ditimbulkan karena makin meningkatnya volume kendaraan. Apalagi tujuan wisata harus melalui Pancur Batu. "Kemungkinan pasar Pancur Batu diperluas, sudah menyarankan PKL untuk berjualan di belakang tapi tidak mau, karena kios sudah ada pemiliknya," ucapnya.

Sedangkan Kadis Pasar Deliserdang, Putra Jaya Manalu menegaskan, jika relokasi ditunda, karena pengadaan tanah untuk relokasi pasar Pancur Batu tahun 2016 ditunda. "Penundaan relokasi karena pedagang tidak setuju," sebutnya.

Wakil Ketua DPRD Deliserdang, Apoan Samanungkalit SE, dalam pertemuan itu, bertanya kepada Kadis Pasar berapa kali KUPT nya yang sudah rotasi?. Kadis Pasar Deliserdang, Putra Jaya Manalu, menjawab belum mengetahui, karena baru empat bulan menjabat. Mendengar jawaban itu, Apoan Simanungkalit SE pun berang dan mengatakan, bila tidak lengkap membawa data, jangan datang ke kantor dewan dan mempersilahkan Kadis Pasar untuk keluar dari ruangan.

Kadis Pasar Putra Jaya Manalu pun keluar ruangan komisi B, diikuti Kadis Infokom Haris Binar Ginting dan hanya Camat Pancur Batu saja yang tinggal. Camat pun berharap kerjasama pedagang untuk mencari relokasi. Pedagang pun akhirnya membubarkan diri dengan tertib.

Terpisah, Kadis Infokom Haris Binar Ginting merasa kecewa melihat Apoan yang mengusir Kadis Pasar. "Kalau mau mencari simpati masyarakat bukan begitu caranya, tulis itu ya!!," kata Haris.

Sementara, Apoan menyangkal jika dirinya mencari simpati pedagang. Menurutnya, lelang jabatan tidak jaminan kualitas sebagai kepala dinas. "Sudah berapa kepala dinas yang kami suruh keluar karena asal ditanya tidak tahu pasti. Sejak saya menjabat anggota dewan tahun 2004 lalu hingga sekarang, Pasar Pancur Batu ini selalu masalah, mengapa tidak bisa diselesaikan oleh Dinas Pasar Deliserdang?," tandasnya. ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar