Senin, 21 November 2016

Pekerja Sukarela Sogok Kepala Terminal Pancurbatu Rp3 Juta

PEMBERHENTIAN 10 Tenaga Kerja Sukarela (TKS) di Dinas Perhubungan (Dishub) Deliserdang berbuntut panjang. Setahun setelah diberhentikan, 5 TKS yang bekerja di Terminal Pancurbatu melayangkan surat ke DPRD Deliserdang.

Menanggapi surat 5 TKS Dishub Deliserdang, Candra Tarigan (25), Datang Surbakti (20), Roy Sanjaya (21), Fajar Darman (27) dan Ardi Bitner Sembiring (25) tersebut, komisi B DPRD Deliserdang yang membidangi permasalahan tenaga kerja, Senin (21/11), gelar Rapat Dengar Pendapat (RDP). Dalam rapat yang dihadiri Kadishub Deliserdang Jannes Manurung dan Kabid Perhubungan Darat Dishub Deliserdang MP Sagala, terungkap, jika sebagian TKS disebut-sebut harus merogoh kocek Rp3 juta agar bisa menjadi TKS.

Di hadapan Ketua Komisi B DPRD Deliserdang Rusmani Manurung dan Sekretaris Tahan sembiring, salah
seorang TKS Datang Surbakti, menjelaskan, jika dirinya memberikan uang Rp3 juta kepada Kepala Terminal Pancurbatu Iran Lubis, untuk bisa menjadi TKS. Mendengar pembeberan Datang Surbakti yang sempat setahun menjadi TKS itu, anggota dewan pun menjadi heran. Kabid MP Sagala bahkan minta bukti penyerahan uang.

Tapi Datang Sembiring menjawab, jika bukti tertulisnya tidak ada. Karena namanya uang sogok tidak bakal
pernah ada kwitansi. Selain itu, dalam RDP tersebut juga terungkap, kesepuluh TKS yang bekerja tidak digaji. TKS hanya dapat honor dari sisa kutipan yang ditarget Rp500 ribu per hari.

"Jika sehari kami dapat kutipan Rp1 juta, maka sisanya sebesar Rp500 ribu, kami bagi sepuluh. Angkot Sampri tidak bisa kami kutip, karena sudah memberikan Rp1 juta per bulan. KPUM A 97 Rp200 ribu sebulan. Angkutan umum Rajawali Rp1 juta sebulan. Kami hanya ngutip diluar yang sudah ada bulanannya," imbuh Candra Tarigan, yang sudah 7 tahun menjadi TKS di Terminal Pancurbatu

Mirisnya, jika target Rp500 ribu tidak dapat, maka mau tak mau TKS yang menombokinya. Karena Kepala Terminal tak mau tahu, yang penting target harus dapat setiap hari. "Kadang kami menjual daun ubi agar kami bisa makan. Sepatu dinas saja kami sendiri yang membelinya. Kepala terminal masuk hanya minta setoran kutipan saja. Kami minta dipekerjakan kembali," sebut Candra Tarigan.

Menanggapi keluhan TKS itu, Kabid Perhubungan Darat Dishub Deliserdang, MP Sagala, kepada wartawan menyatakan, sulit untuk membuktikan uang sogok itu, karena tidak ada bukti. Begitupun, pihaknya akan tetap menyelidiki soal uang sogok itu. Terkait pemintaan untuk dipekerjakan kembali, kata MP Sagala, jika kondisi saat ini sangat sulit mempekerjakan TKS kembali.

"Kita sudah tekankan kepada kepala terminal agar tidak ada lagi kutipan. Karena saat ini pemerintah sedang giatnya melaksanakan program sapu bersih pungutan liar. Ada kepala terminal yang mau mengundurkan diri di saat situasi saat ini, tapi masih dipertimbangkan. Karena di saat sulit mengapa mau mengundurkan diri tapi disaat enak tidak mau mengundurkan diri," ujar MP Sagala. ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar