Info yang dihimpun, Rabu (2/11), pengaspalan ini dikebut dalam satu malam. Jalanan yang diperbaiki kurang lebih sepanjang 500 meter. Sebagian dinding depan gedung juga dicat. Bahkan, pedagang-pedagang pinggir jalan juga 'diliburkan'. "Aspalnya masih lengket, tapi iya pulak lah, dikerjainya juga baru tadi malam," ucap wanita berkerudung putih yang minta namanya tidak ditulis.

Rombongan ibu negara Hj Iriana Joko Widodo dan ibu Musfidah Jusuf Kalla, Rabu (2/11), dalam rangka Pekan Deteksi Kanker pada Perempuan di Kota Medan yang dilaksanakan persis di depan Pasar Petisah. Kunjungan kerja ibu negara yang didampingi Sekjend Kemenkes RI dr Untung Suseno Sutarjo MKes, disambut langsung Gubsu Ir HT Erry Nuradi MSi bersama istri Evi Diana didampingi Walikota Medan Drs HT Dzulmi Eldin S MSi beserta istri Hj Rita Maharani Dzulmi Eldin dan Wakil Walikota Medan Ir Akhyar Nasution MSi didampingi istri Nurul Khairani Lubis.
Kepedulian ibu negara akan penyakit kanker ini, karena prevalensi penyakit kanker di Indonesia cukup tinggi. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, prevalensi tumor/kanker di Indonesia 1.4 per 1000 penduduk atau 347.000 orang. Cakupan pemeriksaan IVA dan SADANIS di Sumut hingga tahun 2016 sebanyak 130.025 orang (7%). Sedangkan untuk Kota Medan sampai 2016 tercatat 2.493 orang yang telah diperiksa Dites IVA dan SADANIS dengan temuan 110 IVA positif.
Sebelum tiba di Medan, rombongan ibu negara Irianan Joko Widodo mengunjungi gedung PAUD Miftahul Jannah di Gang Seri Dusun VII Desa Tanjung Sari Kec Batang Kuis dan PAUD/RA/TK/TPA Yayasan Islam Al Iman Dusun X Desa Tanjung Sari Kec Batang Kuis Deliserdang. Pantauan di lokasi, warga dan sejumlah siswa dengan bendera merah putih, antusias dan bersemangat menunggu kehadiran rombongan ibu negara. Tak hanya aparat kepolisian, TNI juga ikut menjaga ketat jalanan yang bakal dilalui rombongan ibu negara.
Nasib Pedagang
Seiring kedatangan ibu negara Iriana Joko Widodo, para pedagang di Pasar Petisah yang tergabung dalam Pelindung Persaudaraan Pedagang Pasar Bersatu (P4B), minta agar pemerintahan Joko Widodo memperhatikan nasib pedagang di kota Medan.
Ini disampaikan Ketua P4B, Suwarno, didampingi Sekretaris P4B Rachmadsyah Ramadan Harahap, Rabu (2/11). Salah satunya, yakni, perbaikan fasilitas kepada para pedagang dan penertiban pungutan liar yang juga sangat meresahkan pedagang. Menyangkut fasilitas, Suwarno memaparkan, selama ini setiap harinya pedagang membayar restribusi listrik Rp7 ribu. Namun nyatanya 3 dari 5 mesin sirkulasi udara (blower) di basement Pasar Petisah tidak berfungsi. "Tentunya ini tidak memadai dengan kondisi basement dengan jumlah 500 pedagang. Kita berharap sarana dan prasarana di Pasar Petisah dibenahi. Tak hanya sekadar dilakukan saat kedatangan pejabat negara, akan tetapi ada perawatan oleh Pemko Medan," bilangnya. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar