ALOKASI anggaran dana desa (ADD) yang dikucurkan pemerintah pusat melalui APBN, harus digunakan secara transparan. Khususnya terhadap warga desa Nagori setempat. Ini untuk menghindari penyelewengan dana desa dan kecurigaan publik, agar pembangunan di nagori dapat berlangsung secara kondusif.
Tetapi, kenyataan itu berbeda dengan yang terjadi di Nagori Bandar Betsy I Kec Bandar Huluan Kab Simalungun.
Menurut Damanik (46), warga setempat, pembangunan fisik yang dikerjakan Sutiyono alias Gobel, selaku Pangulu Nagori Bandar Betsi I, tak transparan dan pengerjaannya terkesan asal-asalan. Terbukti dari ketebalan pada pinggir kiri kanan sekitar 15 cm. Namun di tengah-tengah hanya sekitar 5-7 cm. "Coba lihat di tengah-tengah, tebal semen hanya sekitar 5-7 cm. Ya, sebulan ini digalas kendaraan roda 4, pasti sudah rusak dan dan pecah-pecah," jelas Damanik.
Bukan hanya itu, pembangunan rabat beton dikerjakan asal-asalan dan tidak sesuai rancangan anggaran belanja (RAB). Anehnya, beberapa warga tak mengetahui volume pembangunan rabat beton maupun renungan parit di Nagori Bandar Betsi I. Baik panjang maupun tinggi bangunan.
"Saya tak tahu mas kalau masalah volume panjang dan lebarnya. Selain itu memang tidak ada papan plang pengerjaannya. Jadi saya tidak tahu," kata Damanik.
Terpisah, Pangulu Sutiyono alias Gobel, yang dikonfirmasi via selularnya, Sabtu (29/10), membenarkan tidak ada papan plang yang dipasang. "Ada tapi belum datang," ucap Gobel. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar