Minggu, 16 Oktober 2016

Peternakan Babi Dinas Pertanian Dairi Disoal

PETERNAKAN
babi milik Dinas Pertanian Dairi di Dusun Huta Nadeak Kelurahan Sidiangkat Kecamatan Sidikalang Dairi, dipertanyakan. Sebab keberadaan ternak yang sudah dalam kondisi mulai tua dan produktivitasnya menurun, biaya pakannya lebih besar.

Kadis Pertanian Dairi, Herlina Lumbantobing, yang dikonfirmasi, melalui Kepala UPT Pembenihan dan Pembibitan , Japriel Sinambela, Jumat (14/10), mengatakan peternakan ini untuk menghasilkan bibit anak babi, guna memenuhi kebutuhan masyarakat Dairi.

Menurutnya, saat ini kondisi ternak indukan babi sudah mulai tua dan produktifitanya sudan menurun, namun masih bisa menghasilkan anak babi. Meski jumlahnya tak sebanyak sewaktu indukan masih muda dan produktif. "Kalau masih muda dan produktif indukan babi dalam 2 tahun bisa 3 kali melahirkan dan satu ekor indukan babi, dapat melahirkan 8-10 ekor anak babi. Kalau dengan kondisi sekarang ini indukan babi sudah tua dan masa birahi sudah menurun. Sehingga indukan babi hanya melahirkan 5 ekor anak setiap melahirkan," sebutnya.

Ditambahkannya, biaya pakan yang dianggarkan untuk 21 ekor babi, terdiri dari 2 induk jantan dan 19 induk betina sebesar Rp180 juta setiap tahun. Kalau dari hasil penjualan Anak babi, seekor anak babi umur 3 bulan dengan berat 13-15 kilogram dijual Rp500 ribu. "Kalau biaya pakan dengan hasil yang didapat memang tidak sesuai. Tapi indukan babi kan harus tetap dikasi makan," ungkapnya.

Sementara, Kabid Peternakan Dinas Pertanian Dairi, Hotmarurat Sitanggang, saat ditemui di kantornya tidak berada ditempat. Salah satu stafnya, boru Berutu, saat ditanya M24 tentang keberadaan atasannya, terkesan tak senang. "Ada apa rupannya. Kalau masalah ternak tersebut, langsung aja tanya ke Kantor UPT Pembenihan dan Pembibitan di Sitinjo," katanya. ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar