PABRIK Kelapa Sawit (PKS) di Nagori Pematang Asilom Kecamatan Gunung Malela Simalungun ini disoal warga. Sebab, CV Rapi Teknik atau Gudang 18 ini dianggap tak ramah lingkungan.
Keberadaan CV Rapi Teknik yang persis di pinggir jalan dan berdampingan dengan pemukiman penduduk, adalah menjadi salah satu alasan mengapa PKS ini selalu disoal warga.
Juadi (65), salah satu warga nagori setempat, mengatakan, jalanan menjadi becek kalau musim penghujan dan berabu saat kemarau. Ini karena antrian truk pengangkut sawit di pinggir jalan di depan CV Rapi Teknik.
"Kalau sudah musim hujan gini, yah becek kalilah disini pak. Kalau kemarau berdebu kali. Karena truk-truk itu parkir di depan gudang dan di pinggir jalan. Belum lagi aroma limbah yang dikeluarkan dari cerobong pabrik, baunya minta ampunlah pak," ungkap Juadi kepada wartawan, kemarin.
Sebelumnya, Humas CV Rapi Teknik, Suhadi, mengatakan, segala yang dikeluhkan masyarakat telah dapat diatasi. "Masalah bau dari cerobong itu sudah kita atasi bang, dengan menanami tumbuhan yang menimbulkan aroma harum. Contohnya serai di sekitar PKS. Sehingga meminimalisir bau limbah," ucap Suhadi.
Selain itu, Gudang 18 juga dituding membuang limbah mentah ke Sungai di sekitar Pabrik. Sehingga menimbulkan kerugian besar bagi masyarakat sekitar. Karena berdampak pada kematian ikan-ikan warga di kolam yang juga dialiri air sungai. "Ikan kami bermatian di kolam ini. Apalagi kalau musim hujan tiba. Karena pabrik itu buang limbah mentah tanpa penyaringan ke sungai. Tanaman petani pun banyak yang rusak. Kalau terus-terusan dibiarkan begini pak, warga disini sudah dirugikan PKS itu," imbuh Sumanto, peternak ikan di Syahkuda Bayu.
Soal itu Suhadi membantahnya. "Silahkan tanya ke BLH. Kami memiliki 9 kolam penampungan limbah mentah dan masing masing itu bertahap. Pada kolam 3 dan 4, bakteri sudah bisa hidup disitu. Apalagi kolam ke 9. Setelah dari kolam ke 9 lah baru dibuang ke sungai. Sedang di kolam 3 dan 4 saja sudah ada kehidupan, bagaimana mungkin limbah yang kami buang bisa mengakibatkan kematian pada ikan-ikan warga," tandasnya.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar