ORGANIZATION for Migration (IOM) diminta jangan jadi agen pengungsi di Kota Medan. IOM dinilai gagal, karena banyak masyarakat Medan resah dengan keberadaan pengungsi yang dianggap sudah melanggar kultur dan budaya sosial di Medan.
"Jangan-jangan kalian agen dari sana. Karena di sini begitu leluasa. Begitu bebas," kata Ketua Komisi A DPRD Medan, Roby Barus, dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Imigrasi, Aliansi Masyarakat Pribumi, Pemko Medan dan IOM, Rabu (12/10).
Roby yang saat itu didampingi Wakil Ketua Komisi A Andi Lumban Gaol, anggota Umi Kalsum dan Hamidah, menegaskan kepada IOM, untuk membangun satu lokasi penampungan. Sehingga dapat diawasi Imigrasi dan Dinsosnaker. "Jangan berpencar-pencar. Selain itu, dapat juga terawasi oleh pihak Imigrasi," ungkapnya.
Sementara, Andi Lumban Gaol mengingatkan seluruh pihak, agar serius dalam penanganan pengungsi tersebut. "Jangan sampai masyarakat Medan sendiri yang bangga menjadi pengungsi karena mendapat biaya makan dan lainnya. Seluruh pihak harus melindungi masyarakat Kota Medan,” ucapnya, seraya mendukung keputusan untuk pembangunan selter khusus, tidak lagi berbaur dengan masyarakat.
Rufino Barus mewakili Aliansi Boemi Poetra, menceritakan para pengungsi asal Iran, Sudan, Afghanistan, Srilanka dan Myanmar. Menurut Dosen Sosiologi USU ini, pelanggaran etika terlihat dari pengungsi asal Srilanka, Rasyid yang menikahi perempuan Medan dan memiliki anak. Namun, setelah itu Rasyid pergi meninggalkan perempuan tersebut. "Mau nunggu berapa banyak lagi anak-anak perempuan kita yang diperlakukan seperti itu," tegas Rufino, seraya menyebutkan, keberadaan pengungsi juga menimbulkan kesenjangan sosial bagi masyarakat. Karena para pengungsi mendapat fasilitas memadai dan subsidi keuangan dari IOM.
Pihak IOM diwakili Abdul Riza, menjelaskan, pihaknya telah mengingatkan para pengungsi untuk menjaga sikap. Imbauan ini, katanya, dilakukan setiap empat bulan sekali.
Kepala Divisi Imigrasi Kantor Wilayah Kemenkumham Sumut, Yudi, mengatakan, saat ini ada 2.098 pengungsi di Medan. Ribuan pengungsi itu tersebar di tujuh lokasi pengungsian. Dari 2.098 pengungsi, 318 akan diberangkatkan menuju Amerika Serikat. Yudi menambahkan, jika masyarakat terganggu dengan tingkah pengungsi, silakan melapor ke Kantor Imigrasi. Yudi berjanji akan melakukan tindakan. "Kami juga tidak menghendaki pengungsi. Ini bukan masalah Imigrasi saja. Ini masalah kita semua," tandasnya. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar