MASYARAKAT Jln Makmur Pasar 7 Tembung, Dusun Anggrek, Desa Sambirejo Timur, Kecamatan Percut Sei Tuan, menolak hasil pengaspalan jalan sepanjang dua kilometer di dusun tersebut. Pasalnya, masyarakat menilai, realisasi proyek bernilai miliaran rupiah itu dibuat asal jadi.
"Buruknya hasil pengaspalan jalan Makmur seperti ini, tentu saja ditolak masyarakat. Saya pun jadi malu, soalnya dikerjakan di depan rumah saya, tapi kualitas pekerjaan lebih terkesan asal jadi," kata Kades Sambirejo Timur, Joko Susilo, didampingi puluhan warga kepada wartawan, Minggu (25/12).
Joko mengatakan, ia pernah mempertanyakan masalah ini kepada pihak pemborong Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Deliserdang, agar jangan diterima proyek pembangunan jalan yang hasilnya jauh dari sempurna. "Saya pernah sampaikan kepada Dinas PU DS, tolong jangan diterima pekerjaan seperti ini. Jika diterima masyarakat akan komplain. Sebab kita salah satu orang yang mengusulkan jalan ini diaspal, tapi ternyata hasilnya jauh dari harapan," imbuh Joko.
Ia berharap atas permintaan masyarakat, perlu ada kajian ulang, agar pengaspalan jalan tak terkesan aasl jadi.
Sementara tokoh pemuda setempat, Herman Combes dan Kantan serta masyarakat Desa Sambirejo Timur, merasa kesal dengan rekanan dan Dinas PU DS. Sebab pengerjaannya terkesan asal-asalan. Baru beberapa hari diaspal, jalan kembali berlubang dan retak-retak hingga ditempel-tempel. Itu pun juga asal-asalan, hingga masyarakat minta perbaikan segera dilakukan kembali.
Selain itu, jalan berjarak sekitar dua km dari jalan masuk Bandara Internasional Kuala Namu tersebut, yang lokasi pengaspalannya di Dusun Anggrek, sejak awal pengerjaannya hingga selesai tanpa plang proyek. Bahkan, menurut warga setempat, ketebalan aspalnya juga perlu dipertanyakan. Sebab warga kecewa atas hasil pekerjaan tersebut. Dan berharap Bupati Deliserdang meninjau kembali hasil pekerjaaan. Sekaligus memerintahkan agar pemborong segera memperbaikinya. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar