Truk-truk pengangkut galian C yang melintas di depan Kantor Kelurahan Pangkalan Batu Kecamatan Brandan Barat Kabupaten Langkat tersebut, tak dilengkapi penutup bak. Sehingga muatan yang bertebaran tak beraturan, sangat mengganggu pengendara. Bahkan mengganggu kesehatan warga sekitar juga.

"Saya tadi hampir jatuh karena menghindari tanah kuning yang berserakan ke aspal, yang jatuh dari truk itu. Untung masih menghindar, kalau tidak aku terjatuh dari kenderaan sepeda motorku ini. Bukan aku saja yang kesal, bahkan hampir semua orang yang melintas di jalan ini geram, dengan tindakan pengusaha galian C yang semena-mena tanpa ada aturan," tutur Jeilani, salah satu pengendara motor, seraya meminta pihak terkait agar menertibkan truk-truk tersebut.
Senada, salah satu tokoh masyarakat Teluk Aru, Muslim, menyesalkan sikap Pemkab Langkat yang melakukan pembiaran kegiatan galian C tanpa izin. Bebas melakukan perusakan ekosistem lingkungan hidup di Langkat. Terutama di Kecamatan Brandan Barat. "Harus ada solusi yang tepat. Karena ini menyangkut orang banyak. Truk galian C ini beroperasi setiap hari, sejak pagi sampai malam hari. Sudah mengganggu aktifitas pengguna jalan," jelas Muslim.
Camat Brandan Barat, Yafiszham Parinduri Ssos, ketika dikonfirmasi di kantornya mengungkapkan, dirinya pusing dengan adanya galian C itu. Sebab sudah hampir satu bulan beroperasi, sampai saat ini izinnya tak ada diterima pihak kecamatan. "Saya harap itu harus distop pihak terkait. Karena sudah mengganggu aktifitas penguna jalan," pungkasnya. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar