Kamis, 05 Januari 2017

Nelayan Pagurawan Protes Pukat Harimau

RATUSAN nelayan jaring ikan tradisional di Pagurawan sekitarnya, spontan mendatangi kantor Camat Medang Deras di Kelurahan Pangkalan Dodek Baru, Kamis (5/1). Mereka protes dan menuntut agar kapal Pukat Trawl atau pukat Harimau, yang hingga kini masih terus beroperasi di perairan laut lepas pantai Pagurawan, segera dihentikan.

Kedatangan ratusan nelayan tersebut disambut langsung Camat Medang Deras, Ramlis SH, yang meminta agar para nelayan memasuki aula untuk berdialog. Saat di aula, nelayan minta agar aparat pemerintah setempat segera turun tangan, membasmi keberadaan pukat harimau yang selama ini masih beroperasi di sekitar perairan Pagurawan sekitarnya.

"Jelas akibat dari banyaknya pukat Harimau yang masih beroperasi sampai kini, membuat hasil tangkapan nelayan tradisional sangat menurun drastis," ungkap Rusli, seorang nelayan, warga Beringin Kelurahan Pagurawan, Kecamatan Medang Deras, Batubara.

Menanggapi itu, Ramlis SH, menyatakan, pihaknya akan menindaklanjuti permasalahan ini. "Saya akan sampaikan hal ini ke Bupati Batubara, besok saya ke Limapuluh. Saya harap bapak-bapak bersabar dan jangan bertindak sendiri, apalagi sampai anarkis. Sampai menimbulkan konflik, serahkan semuanya kepada penegak hukum," imbaunya.

Terpisah, Ketua DPD HNSI Batubara, Edy Alwi, menyesalkan masih beroperasinya kapal penangkap ikan sistem pukat Trawl atau pukat Harimau di perairan Batubara. "Kita berharap masalah ini bisa segera diatasi oleh pemerintah daerah dan pihak penegak hukum. Jangan tunggu sampai persoalan ini meruncing, baru aparat bertindak. Mari kita belajar dari peristiwa serupa di masa lalu, seperti yang terjadi di Asahan," tandasnya. ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar