PESAWAT Garuda Indonesia nomor penerbangan GA 7136 tujuan Bandara Silangit, harus kembali (Return to Base/RTB) ke Bandara Kualanamu, akibat cuaca buruk, Senin (23/1). Selain menyebabkan pesawat tak bisa mendarat, cuaca buruk juga menunda jadwal penerbangan (delay). Bahkan pembatalan.
Selain Garuda, sejumlah penerbangan lain yang delay, diantaranya Wings Air tujuan Aek Godang, Lion Air tujuan Batam, Air Asia tujuan Kuala Lumpur dan Lion Air tujuan Jakarta. Sementara penerbangan yang dibatalkan, diantaranya Wings Air nomor penerbangan IW 1254 tujuan Sibolga dan Wings Air nomor penerbangan 1296 tujuan Bandara Silangit.
Walsa (30), penumpang tujuan Sibolga mengaku kecewa, karena saat penerbangan didelay, tidak ada kompensasi yang diberikan. "Tidak ada diberikan apa-apa, baik penginapan dan makanan. Hanya pengembalian tiket atau jadwal ulang penerbangan yang diberikan. Mau tak mau terpaksa menginap di bandara, karena memilih jadwal ulang penerbangan selanjutnya ke Sibolga," terangnya.
Manajer Garuda Indonesia di Bandara Kualanamu, Timbul Panjaitan, menerangkan, akibat cuaca buruk di Bandara Silangit, pesawat Garuda Indonesia dengan 25 penumpang, terpaksa mendarat kembali di Bandara Kualanamu. "Berangkat pukul 13.55 WIB, namun tidak bisa mendarat di Bandara Silangit, karena cuaca buruk, sehingga harus RTB ke Bandara Kualanamu. Tiba di Bandara Kualanamu pukul 15.37 WIB," terangnya.
Manajer Humas Bandara Kualanamu, Wisnu Budi Setianto, juga membenarkan adanya gangguan penerbangan akibat cuaca buruk tersebut. "Selain itu penerbangan Wings Air tujuan Bandara Silangit juga dibatalkan. Biasanya kalau pembatalan akibat cuaca, penumpang diperkenankan untuk refund atau diberangkatkan keesokan harinya," jelasnya.
Petugas prakirawan (Forecester) BMKG Bandara Kualanamu, Ellya, menegaskan, untuk Bandara Silangit, sejak pukul 07.00 WIB dilanda hujan deras disertai angin kencang. "Sejak pukul 07.00 WIB sampai sekarang Bandara Silangit dilanda hujan deras disertai angin kencang, dengan jarak pandang 4.000 meter. Kecepatan angin paling tinggi 14 Km/jam, arah angin bertiup dari selatan hingga barat," terangnya.
Menurut Ellya, jika kondisi cuaca seperti ini berpengaruh terhadap penerbangan. "Hujan terjadi hampir merata di wilayah Sumatera Utara. Berdasarkan analisis, angin wilayah Sumut merupakan daerah belokan angin dan di Pantai Barat Sumut merupakan daerah konvergensi. Daerah belokan angin dan konvergensi merupakan daerah berpotensi tumbuhnya awan-awan hujan disertai petir. Hujan masih diperkirakan terjadi hingga malam hari, dengan intensitas ringan hingga sedang," jelas Ellya. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar