GUNA menampung aspirasi masyarakat pesisir, Pemkab Sergai bersama jajaran kepolisian menggelar dialog terbuka dengan nelayan tradisional, Kamis (30/3), di Pantai Wong Rame Kecamatan Pantai Cermin.
Sebelum memulai dialog, Wabup Sergai, Darma Wijaya, menyampaikan salah satu agenda dalam Nawa Cita atau sembilan agenda pokok pembangunan yang diusung pemerintah RI saat ini, menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
Dalam mendukung visi kemaritiman tersebut, langkah-langkah strategis telah ditempuh pemerintah saat ini. Diantaranya, terbentuknya Kementrian Koordinator Kemaritiman, percepatan pembangunan infrastruktur di pesisir pantai, pengembangan dan revitalisasi pelabuhan, konsep tol laut.
"Serta kerjasama dalam hal investasi pembangunan kemaritiman yang telah ditawarkan ke beberapa negara sahabat," urai Darma.
Lebih lanjut dikemukakannya, beberapa kebijakan yang telah dilakukan Kementrian Kelautan dan Perikanan, seolah membawa angin segar dalam menjaga kelestarian dan keberlanjutan pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan di negara ini. Penindakan keras terhadap kapal-kapal pencuri ikan yang selama ini telah banyak merugikan negara, moratorium terhadap proses perizinan kapal dalam rangka pendataan dan peninjauan ulang izin dan operasional tangkap serta pelarangan pengoperasian alat tangkap pukat trawl serta pukat tarik, merupakan kebijakan dalam melindungi sumber daya pesisir dan laut Indonesia.
Karenanya Darma berharap, koordinasi dan komunikasi antara Pemkab Sergai dengan masyarakat maupun stakeholder terkait, terus ditingkatkan. Tujuannya menciptakan iklim usaha perikanan yang kondusif di Tanah Bertuah Negeri Beradat serta menjadikan nelayan yang mandiri, terlindungi dan sejahtera.
Sementara dalam dialog, Ketua Forum Nelayan Tradisional, Sutrisno, berharap, dialog ini akan mendapatkan suatu pencerahan berupa solusi, sehingga tidak ada lagi konflik yang sering terjadi antara pukat trawl maupun pukat tarik dengan para nelayan tradisional Sergai.
Kadis Perikanan dan Kelautan Sergai, Sri Wahyuni Pancasilawati, mengutarakan telah ada asuransi bagi nelayan. Ini berdasarkan program kerja Presiden Jokowi, bahwa pemerintah hadir di tengah-tengah masyarakat. Disamping itu, Pemkab Sergai juga harus punya program inovatif bagi masyarakat. Menciptakan mata pencaharian alternatif, agar para nelayan tidak tergerus oleh tingkat kemiskinan. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar