MASYARAKAT tak puas dengan kinerja Pemerintah Kabupaten Langkat. Bahkan, Ngogesa Sitepu dinilai gagal memimpin Langkat. Penyebabnya, banyak infrastruktur jalan di Langkat hancur.
Pantauan M24, kemarin, belum setahun dikerjakan, sejumlah ruas jalan sudah hancur,. Diantaranya, pengaspalan badan jalan di Pasar 10 Kecamatan Hinai menuju daerah pariwisata di Kecamatan Batang Serangan. Padahal proyek pengaspalan ini menelan uang rakyat miliaran rupiah.
Selain itu, Jln Perniagaan Kelurahan Stabat dipenuhi lubang-lubang besar menganga, siap menanti korban. Kemudian Jln MH Arif juga hancur sudah sekitar belasan tahun tak pernah diperbaiki. Begitu juga dengan Jln Hang Tuah, banyak lubang-lubang kecil maupun besar, membuat pengguna jalan sulit berkendera. Di Jln Proklamasi menuju Kotamadya Binjai, di sepanjang jalan yang baru dikerjakan ini juga hancur. Bahkan di badan jalan lintas Propinsi Sumut di kawasan Kelurahan Perdamaian Kecamatan Stabat Langkat, pengguna jalan sangat sulit untuk melintas.
Di wilayah Teluk Aru Kecamatan Babalan, tepat di Jln Gotong Royong, pintu masuk akses ke Desa Teluk Meku Kecamatan Babalan, sudah betahun-tahun jalan tersebut hancur. Bak kubangan kerbau. Padahal jalan tersebut digunakan sebagai akses perlintasan hasil pertambangan minyak maupun hasil pertanian terbesar di Langkat. Di kawasan Jln Gang Meriam Kelurahan Sei Bilah Kecamatan Sei Lepan Langkat, juga terdapat titik-titik jalan berlubang, seperti muntah kucing. Padahal akses badan jalan ini untuk fasilitas jalan para nelayan Langkat untuk melaut.
"Sepertinya Pemkab Langkat tak peduli akses badan jalan yang baik untuk dilintasi masyarakat Langkat. Ini bukti pemimpin Langkat gagal," ungkap warga yang kesal dengan janji politik Ngogesa Sitepu, untuk memperbaiki jalan Dusun Sendayan, jika dirinya terpilih untuk kedua kalinya sebagai bupati.
Padahal wilayah di Dusun Senayan Desa Securai Selatan Kecamatan Babalan, merupakan wilayah percontohan untuk panen raya. Bahkan merupakan wilayah penghasil padi terbesar di Langkat.
Menurut Wakil Ketua DPRD Langkat, Donny Setha ST SH MH, banyaknya jalan di Langkat yang hancur, akibat manajemen di Langkat tak tertata dengan bagus. Seperti proyek pengaspalan yang dilakukan Pemkab Langkat. "Kwalitas pengerjaan kurang baik. Dana perawatan jalan selama 6 bulan kemana. Seluruh masyarakat Langkat sudah sangat dirugikan. Karena uang miliaran itu terbuang sia-sia, akibat infrastruktur jalan hancur. Jadi, sebenarnya Pemkab gagal melakukan pembanggunan di daerahnya," pungkas Donny. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar