LIMA ratus hektar sawah petani di Desa Sarimunte, Desa Pertumbungen dan Desa Parimbadang Kecamatan Munte Tanah Karo terancam kering. Ini akibat irigasi di Siilingiling Desa Sarimunte terkena longsor 15 meter.
Anggota DPRD Sumut, Siti Aminah br Peranginangin SE MSP, yang terkejut mendapat informasi ini, mengatakan, bila sawah seluas 500 Ha mengalami kekeringan, maka sulit membayangkan korban-korbannya adalah rakyat kecil.
Keterkejutan Siti Aminah bahkan bertambah, saat mengetahui jalan usaha tani Lau Lesung Desa Sarimunte juga hampir putus. Termasuk rusaknya saluran irigasi Galang Teras di Desa Kuta Mbaru.
"Terimakasih ya sudah memberi informasi. Inilah salah satu peran media yang kita banggakan. Saya baru tahu dari Anda, pulang dari Jakarta saya akan tinjau ke lokasi," ucap Siti Aminah kepada M24, Kamis (23/3), melalui selulernya.
Menurut legislator asal Dapil Sumut XI ini, musibah longsor merupakan peristiwa yang tidak terduga. Sehingga harus cepat ditalangi pemerintah melalui dana bencana. "Menyangkut perut manusia loh. Instansi terkait wajib serius menanggapi. Tolong pemerintah jemput bola supaya masyarakat petani di sana tidak mengalami kemelut berkepanjangan," ingat Siti.
Anggota Komisi B DPRD Sumut bidang pertanian/perekonomian tersebut, melanjutkan, apa yang terjadi di Kecamatan Munte jangan dibiarkan berlarut-larut. Harus dituntaskan Pemkab Karo dan Pemprovsu. Siti berharap, pemerintah perlu mengantisipasi bencana longsor serupa di kemudian hari dengan membangun benteng atau dinding pengaman. Soal jalan usaha tani yang nyaris terputus, Siti pun meminta pemerintah segera melakukan perbaikan, supaya hasil-hasil bumi petani lancar keluar masuk untuk dipasarkan. Sedangkan saluran irigasi yang rusak tak boleh dianggap remeh, karena menyangkut kualitas produksi pertanian rakyat.
"Jujur ya, saya baru tahu dari Anda masalah ini. Makanya saya ingatkan sekali lagi kepada Dinas Pertanian Karo, Dinas PU/Bina Marga dan Dinas Pertanian Provinsi turun ke lokasi. Jangan tunggu petani menjerit dulu baru bereaksi. Utamakan kepentingan rakyat," imbau Siti Aminah, sembari meminta Kades, Camat dan pemuka adat setempat, beramai-ramai melapor ke DPRD Karo bahkan Pemkab Karo.
Bagi politisi PDIP itu, Pemkab Karo pantas mencontoh sikap Pemprovsu saat menangani korban musibah erupsi Gunung Sinabung. Pemprovsu disebutnya sangat peduli, sementara Pemkab Karo tidak diketahui persis apa aksinya sampai sekarang. "Saya minta Bupati Karo dan DPRD Karo proaktif. Setahu saya, tahun lalu ada dana sisa lebih penggunaan anggaran (Silpa) Kabupaten Karo Rp200 miliar. Pakai saja uang tersebut untuk menormalisasi/mengantisipasi longsor, memperbaiki jalan usaha tani dan saluran irigasi di Kecamatan Munte," tutupnya. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar