Selasa, 07 Maret 2017

Idaham Anggap Kadis Pertanian Binjai Tak Serius

KADIS Pertanian Kota Binjai Ir Dewi mengungkapkan penggunaan lahan bercocok tanam beras Binjai cap Rambutan masih terkedala. Mendengar penjelasan itu, Walikota Binjai HM Idaham SH MSi, berang.

Menurut Dewi, selain saluran irigasi lahan bercocok tanam beras di Jln Gunung Sibayak Kelurahan Tanah Merah Kecamatan Binjai Selatan, sepanjang 20 meter yang masih rusak, Kota Binjai sendiri masih harus menunggu 3 bulan lagi, baru akan memperoleh jatah air irigasi dari Namu Sirasira.

"Tidak boleh ada alasan. Kan hal ini masih bisa dikomunikasikan lagi atau nanti saya langsung surati pihak provinsi, agar segera dibantu untuk mewujudkan Binjai sebagai daerah penghasil terbesar di Sumut. Saya sangat serius dalam hal ini. Jadi tolong kalian juga bekerja secara serius. Dan ini bukan main-main," kata HM Idaham, seraya mengimbau Dewi untuk melihat hasil produksi beras Binjai cap Rambutan di LPM Pilar Andalan Sinergi, Jln T Amir Hamzah Kelurahan Sumber Karya Kecamatan Binjai Utara Kota Binjai, kemarin.

Saat meninjau LPM Pilar Andalan Sinergi, Idaham minta seluruh jajaran terkait, untuk ikut mendukung program produksi beras Binjai cap Rambutan. "Alhamdulillah, kita lihat dari produksinya yang satu hektar bisa menghasilkan 10,1 ton. Dan kita lihat dari kualitas berasnya yang cukup bagus, bisa bersaing dengan beras primer yang ada di Indonesia. Ke depan, kita harapkan beras Binjai cap Rambutan ini dapat menjadi produk andalan di Kota Binjai," ujar Idaham.

Idaham juga menyebutkan, program beras Binjai cap Rambutan diharapkan dapat segera terealisasi, guna menjaga ketersediaan stok beras yang berkesinambungan di Kota Binjai. "Nanti akan kita perkenalkan di acara PRSU Medan dengan target penjualan 1 ton. Jadi, pengunjung dapat membeli beras Binjai cap Rambutan, mulai dari kemasan setengah kilo hingga 5 kilo," ujarnya.

Direktur LPM Pilar Andalan Sinergi, Ir Gunawan Hadisahputra, menegaskan pihaknya siap bekerjasama dengan Pemko Binjai, guna menjadikan Kota Binjai sebagai daerah penghasil beras terbesar di Sumut. "Ini dapat segera terealisasi, dengan catatan harus didukung semua pihak, termasuk pemerintah dalam penyediaan lahan untuk bercocok tanam," katanya. ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar