Mulai dari pengerasan jalan sepanjang 4 Km dengan kiri kanan parit permanen, jembatan permanen sepanjang 50 meter, pembangunan tower telekomunikasi serta pemasangan aliran listrik PLN.
Menurut Aris, Tipikor sangat peduli dengan keluhan warga di dua dusun tersebut. Dan jika ini tidak disikapi, bukan tidak mungkin warga akan mengadukan hal itu langsung ke Presiden Jokowi. "Beruntung kita masih bisa meredam keinginan puluhan warga di dua dusun itu, yang berencana akan tidur di kantor bupati untuk menyampaikan tuntutannya atas pembangunan infrastruktur tersebut," ujarnya.
Apalagi sebelumnya, kata Aris, sejumlah warga di sana sudah dikutip Rp950 ribu per KK oleh oknum yang mengaku-aku orang PLN, berdalih mobilisasi pemasangan listrik. Dan untuk kasus ini sebenarnya, ujar Aris, sudah menjadi tugas dan wewenang pihak kepolisian. "Polisi harus bergerak, mencari dan menangkap pelakunya," tegasnya.
Menyahuti keluhan warga di Dusun Kuta Cerumbu dan Kuta Kendit, ucap Aris, juga butuh peran aktif dan kepedulian tokoh masyarakat setempat, agar Tanah Karo menjadi lebih maju. Hasil pertaniannya yang cukup potensial menjadi terkenal secara nasional. Seperti cabai dan jeruk yang kualitasnya memang nomor satu di Sumut.
"Termasuk juga para wakil rakyat setempat. Anggota DPRD Karo yang terpilih dari daerah pemilihan (Dapil) Kecamatan Mardinding, seharusnya terketuk hatinya. Bayangkan saja, warga di Dusun Kuta Kendit dan Kuta Cerumbu yang berjumlah 250 KK tinggal di atas bukit tertinggi di Tanah Karo, kesulitan jika membawa keluarganya yang sakit untuk berobat," urai Aris.
Bukan hanya sangat membutuhkan pembangunan infrastruktur, Tanah Karo menurut Aris, juga berpotensi untuk menjadi daerah pertanian wisata nasional. "Sepanjang jalan Tanah Karo kita tanam pohon jeruk dan bunga-bunga yang punya nilai ekonomis, punya nilai jual. Kami yakin setiap warga di sini tak keberatan menyumbangkan satu pohon jeruk atau bunga, demi mewujudkan citra kebersamaan, masyarakat merasa membangun, memiliki dan mencintai Tanah Karo," tandasnya.
Apalagi, kata Aris, Tanah Karo menjadi perhatian khusus pemerintah pusat. Untuk itu, Komando Pusat Dept Intelijen Tipikor Kesnbang Indonesia atas nama warga di dua dusun, berharap semua ini dapat segera terwujud. Karena rakyat menantikan bukti, bukan janji-janji politis. "Kami senantiasa membuka diri untuk diajak berperan serta bersama membangun negeri tercinta ini. Hubungi kami di nomor 085276722079," pungkasnya. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar