Sabtu, 25 Februari 2017

Bupati Simalungun: Tak Ada Lintah di Danau Toba

BUPATI Simalungun, JR Saragih membantah keras soal isu yang menyebut lintah hidup subur di Danau Toba. Sebagai pembuktian kalau berita soal lintah itu hoax, bupati bersama Kepala SKPD dan Muspika saat memeriksa areal pemandian pantai bebas Hotel Inna, Parapat Kec Girsang Sipangan Bolon, Simalungunyang yang disebut tempat ditemukan lintah, Kamis (23/2) kemarin.

"Saya berbicara di sini bahwa di Danau Toba ini aman tidak ada masalah, tidak ada gatal gatal di sini. Kami ada dokter, ada rumah sakit, jadi aman tak ada masalah apapun. Kami sudah buktikan, kami sudah berendam, tidak ada yang gatal satupun. Jadi kami katakan aman, kami jamin siapapun datang ke Danau Toba ini aman, tidak ada di sini digigit lintah asal jangan lintah itu dibawa dari luar," ucapnya.

Lanjut JR Saragih, masyarakat yang cinta akan Danau Toba jangan takut untuk datang. Menyoal anak yang digigit lintah beberapa hari lalu, JR menegaskan kalau hal itu perlu dibuktikan.

"Kejadian itu perlu di buktikan. Kecuali waktu kejadian itu dia membawa anaknya ke UGD ataupun Puskesmas baru bisa jadi bukti. Ini sama sekali tak ada. Kalau ngomomg aja nggak bisa dibuktikan. Dan di areal lokasi ini ada Babinsa dan Bahbinkamtibnas yang selalu stay di lokasi ini," urainya.

Semenjak menjabat sebagai Bupati Simalungun, katanya, perlahan demi perlahan dirinya sudah membenahi Danau Toba sesuai intruksi pusat. "Tahun 2010 Danau Toba udah meningkat pengunjungnya. Sebelumnya pengunjung kurang. Jadi jangan lagi dirusak, ini kebanggan orang Sumut," ucapnya.

Kru M24 sempat bertemu dengan Holmes Hutapea, inisiator pejuang Danau Toba, di pantai pemandian Pesangrahan, Kel Tigaraja, Kec Girsang Sipangan Bolon, Simalungun. Dia mengatakan hal tersebut jangan dibiarkan berlarut, bisa merusak reputasi Danau Toba.

Menurut Holmes, pemerintah harus segera melakukan penelitian lebih mendalam terkait isu temuan lintah di Danau Toba. "Kita harus cari tau, asal dari lintah dan kutu di Danau Toba. Makanya diperlukan ada lembaga penelitian independen yang lain membantu. Kalau BLH Simalungun, saya pribadi masih ragu," ucapnya.

Dibeberkan Holmes bahwa temuan ada sejenis lintah dan kutu di ketahui pada tahun 2015 sewaktu masih kerja di salah satu perusahaan keramba jaring apung (KJA). "Waktu itu saya menemukan binatang spesis baru sejenis lintah areal di KJA milik perusahaan Swiss. Kuat dugaan lintah juga bisa berasal dari limbah perusahaan Agrindo (ternak babi) dan KJA milik masyarakat," kenangnya.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar