
Jokowi mengemukakan, secara geografis Sumatera Utara memiliki posisi strategis, karena berada di jalur pelayaran nasional Selat Malaka dekat Singapura, Malaysia dan Thailand. Dengan posisi strategis itu, Provinsi Sumatera Utara bisa dikembangkan menjadi hub internasional, selanjutnya akan ikut menggerakkan perekonomian di wilayah-wilayah lain di pulau Sumatera. "Kuncinya, ada pada percepatan pembangunan infrastruktur, baik infrastruktur pelabuhan, bandara maupun jalan tol," kata Jokowi.
Dalam kesempatan itu, Jokowi menitipkan pesan kepada Gubsu Tengku Erry, agar pengembangan sektor pariwisata di kawasan Danau Toba betul-betul diperhatikan dampaknya bagi ekonomi rakyat. Terutama sektor UMKM. "Hanya dengan cara itu pengembangan sektor pariwisata akan bisa memberikan kontribusi nyata pada upaya pengurangan kemiskinan, pengangguran, memperkecil ketimpangan dan meningkatkan kesejahteraan," pungkas Presiden.
Sementara itu, Gubsu HT Erry Nuradi yang diundang khusus oleh Presiden, menyebutkan, kesiapan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara untuk bersinergi dengan pemerintah kab/kota, stakeholder terkait, guna mendorong percepatan pembangunan proyek strategis. Seperti jalan tol, kawasan ekonomi khusus Sei Mangke, Pelabuhan Kuala Tanjung, bendungan Lau Si Meme, pariwisata Danau Toba dan lainnya.
"Terima kasih Pak Presiden. Hasilnya antara lain pelabuhan Kuala Tanjung tetap jadi Hub Internasional dan gas Sei Mangke mulai 1 Maret jadi 9,5 USD/Mmbtu. Masyarakat Sumatera Utara mengucapkan terima kasih atas perhatian khusus Bapak Presiden Jokowi, bagi percepatan pembangunan infrastruktur di daerah ini," tandas Erry. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar