Kamis, 02 Februari 2017

Para Nelayan Kehilangan Mata Pencaharian

JEMBATAN berusia 12 tahun di Kelurahan Sei Bilah Barat Lingkungan 7 Kecamatan Sei Lepan Langkat, kemarin (1/2), rubuh, akibat kondisinya yang sudah tua.

Kejadian tersebut membuat masyarakat, para nelayan di sekitar lokasi tak bisa melaut, karena sampan mereka terhalang.

Darwis (56), warga Lingkungan Pasar Pompa Kelurahan Sei Bilah Barat, mengungkapkan, peristiwa robohnya jembatan diduga akibat pengerjaan beberapa tahun lalu tidak ikut peraturan SNI.

"Jembatan ini memang sudah berusia sekitar 12 tahun yang lalu dibanggun. Tapi dalam satu tahun yang lalu, pada tahun 2015 jembatan tersebut diperbaiki Dinas PU Kab Langkat. Diduga akibat tidak mengikuti peraturan SNI, jembatan yang menelan APBD Langkat ratusan juta rupiah, kualitasnya tidak sesuai harapan. Akibatnya ya seperti in," papar Darwis.

Menurutnya, masyarakat juga tidak tahu persis berapa anggaran yang dipakai untuk meperbaiki jembatan tersebut. Karena selama ini pengerjaan perbaikan jembatan tidak pernah memasang plank. "Kami sebagai warga Sei Bilah sangat prihatin dengan proyek seperti ini. Saya harap Pemkab Langkat segera memperbaikinya, agar masyarakat yang mayoritasnya nelayan bisa kembali melaut," terang Darwis.

Sementara, Abdul Wahid Hasibuan (56), salah satu tokoh masyarakat Kota Pangkalan Brandan menambahkan, seluruh warga berharap Pemkab Langkat segera membangun kembali jembatan tersebut. Agar, transportasi masyarakat Kelurahan Sei Bilah Barat lancar. Baik transportasi jalan darat maupun transportasi jalan laut. Sebab di bawah jembatan ini, jalur ke arah laut, dimana para nelayan mencari nafkah sehari-hari. "Dan setiap hari mereka lintasi," tandasnya. ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar