Jumat, 10 Februari 2017

Ratusan Ton Ikan Petani Mati Mendadak

PULUHAN ton ikan milik petani KJA (Kerambah Jaring Apung) di Desa Tipang, Kecamatan Baktiraja, Humbahas, mati mendadak, Minggu (8/1) kemarin. Informasi diperoleh, awalnya ikan-ikan tersebut terlihat lemas, Sabtu (7/1) sore kemarin.

Melihat kondisi itu, para petani KJA akhirnya menghubungi pihak Dinas Perikanan Humbahas. Keesokan harinya, ikan mulai mati satu per satu.

Informasi yang dihimpun, sebanyak 600 KJA milik petani gagal panen karena ikan mati mendadak. Dari keterangan yang disampaikan oleh Rudi Simamora, Kabid Perikanan di Dinas Perikanan dan Peternakan Pemkab Humbahas, Selasa (10/1) siang, pihaknya telah melakukan pemeriksaan laboratorium terhadap air danau, hasilnya disebut jika air danau mengandung oksigen 2,6 DO. Hal ini disebut menjadi penyebab kematian ikan yang ada di kerambah.

Rudi juga menjelaskan, ada beberapa faktor yang dapat mengakibatkan kurangnya oksigen di dalam danau, yakni perubahan suhu udara, angin kencang dan sinar matahari. "Kita sudah turun ke lokasi, dari hasil pemeriksaan sementara terdapat kekurangan oksigen pada air danau karena kandungan oksigennya hanya 2,6," sebutnya.

Lanjut Rudi, jenis ikan yang mati akibat kekurangan oksigen adalah ikan batak, ikan mas dan ikan jahir. Sudah pasti akibat kejadian itu, para petani merugi hingga ratusan juta rupiah. Tak hanya ikan yang ada di dalam kerambah, beberapa ekor ikan di luar kerambah seperti ikan kaca-kaca juga mati mendadak. "Jadi yang mati bukan hanya ikan yang ada di dalam kerambah, tapi juga ikan yang di luar kerambah seperti ikan kaca-kaca," lanjut Rudi.

Hingga saat ini, para petani kerambah masih melakukan pembersihan. Bangkai ikan itu rencananya akan dikubur di satu tempat agar air danau toba tidak semakin tercemar. "Sampai sekarang masih dilakukan pembersihan, kita meminta para petani mengubur bangkai ikan, karena kalau dibiarkan nanti air danau akan semakin tercemar," sebut Rudi.

Meski begitu, Rudi belum dapat memberikan keterangan resmi soal jumlah ikan yang mati medadak. "Kalau jumlah pastinya belum tau, masih kita bersihkan," sebutnya mengakhiri.

Sebelumnya, tahun lalu kejadian yang sama juga pernah terjadi di wilayah Kecamatan Haranggaol Horison, Simalungun. Saat itu, Pemkab Simalungun juga mengatakan jika penyebab kematian ikan-ikan itu akibat kekurangan oksigen. ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar