INDUSTRI farmasi obat-obatan dan alat-alat kesehatan berkontribusi tinggi bahkan melebihi indeks pertumbuhan ekonomi nasional.
"Gubernur Sumut harus membangun industri dari targetnya 20 persen sampai akhir tahun 2019 atau sebelum kampanye gubernur, bisa naik 25 persen. Industri farmasi obat-obatan dan alat-alat kesehatan berkontribusi tinggi, melebihi indeks pertumbuhan ekonomi nasional. Ini merupakan salah satu andalan kementrian industri," papar Menteri Perindustrian Indonesia, Airlangga Hartarto, di sela-sela peresmian Glove Plants 6 PT Medisafe Technologies, di Jln Tambak Rejo Dusun IX Desa Buntu Bedimbar Kecamatan Tanjung Morawa, Kamis (23/2).
Menurut Airlangga, Presiden Jokowi sudah menetapkan 2017 merupakan tahun pemerataan SDM, melalui pendidikan koperasi. Pola-pola ini akan kami kembangkan secara nasional. Bapak Presiden memberikan tantangan, tahun 2019 targetnya adalah 1 juta tenaga kerja lulusan e planning atau lulusan pendidikan koperasi. Karena sekarang, 60 persen pekerja adalah lulusan SD dan SMP," terang Airlangga.
Gubsu HT Erry Nuradi,menerangkan, ada 52 unit perusahaan karet di Sumut dengan 18.215 tenaga kerja, terdiri dari perusahaan bergerak di sektor hulu sampai hilir. Seperti produk crumb rubber, sir, ban kendaraan, vulkanisir, karet gelang serta produk kebutuhan rumah tangga. "Hampir seluruhnya diekspor, 70 persen pasar untuk Amerika, selebihnya untuk Eropa dan Asia. Sebelumnya memiliki kemampuan kapasitas 1,6 miliar sarung tangan per tahun. Dengan perluasan tahun 2014 mencapai lebih 2,3 miliar sarung tangan per tahun," terang Erry.
Sementara, Chief Executif Officer Medisafe Technologies, Deepak Kumar Bang, mengungkapkan, saat ini perusahannya sudah menambah satu lagi pabrik sarung tangan sintetis di Tanjung Morawa. "Kami investasikan US$35 juta untuk membangun pabrik ini," ujarnya.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar