Selasa, 27 September 2016

Proyek Pembetonan Bikin Warga Sengsara

PEMBETONAN jalan di Jalan Denai Kota Medan asal jadi. Proyek yang belum rampung ditinggalkan terbengkalai dan menjadi kubangan kerbau. Akibatnya jika hujan, air tergenang setinggi 30 cm. Warga pun sengsara.

Pantauan di lapangan, Senin (26/9), pengerjaan proyek pembetonan jalan baru tuntas dikerjakan kontraktor mulai dari Pos Polisi Sukaramai sampai di depan Gang Rukun. Akibat proyek terhenti, ujung bibir jalan, persisnya di depan Gang Rukun kupak-kapik dan punuh lobang.

Andri, pengendara roda dua mengatakan, meski jalan diperbaiki Dinas PU Bina Marga melalui kontraktor, tapi pembetonan menjadi sia-sia. Karena jalan itu tidak diperbaiki sepenuhnya dan terhenti begitu saja. Otomatis, proyek yang dikerjakan mubazir dan menghamburkan uang negara miliaran rupiah.

"Untuk apa jalan ini dibeton kalau pengerjaannya tidak tuntas dikerjakan. Seharusnya sepanjang Jalan Denai diperbaiki. Sebab, kondisi badan jalan sangat rendah dan bila hujan, mudah tergenang banjir. Sekarang kenderaan yang melintas harus hati-hati. Soalnya, sudah ada pengendara roda dua yang terjatuh," kenangnya.

Selain Andri, pengendara roda empat, Zulfikar menambahkan, mobil yang melintas seperti di dasar laut. Mobil seakan terkena ombak. Sebab ban mobil terjerembab ke lobang jalan. Mobil pun oleng ke kanan dan ke kiri. "Bisa-bisa perut turun akibat kondisi jalan rusak dan tergenang air. Apalagi badan jalan tidak kelihatan," kesalnya.

Sementara itu, warga Jalan Denai yang rumahnya tampak kumuh akibat kondisi jalan tergenang air, minta agar Dinas PU Bina Marga melanjutkan proyek tersebut. Sehingga kondisi jalan tidak parah seperti ini. "Kalau jalan itu dibiarkan dan tidak diperbaiki, bagaimana jalan ini nantinya," tandas Arman, diamini warga lain.

Warga khawatir, bila bibir jalan yang terhenti pengerjaannya tidak diperbaiki Dinas PU Bina Marga, besar kemungkinan bila hujan, pemukiman warga banjir dan kumuh. Sebab itu, warga mendesak agar akses jalan umum itu segera dilakukan perbaikan. "Jangan gara-gara proyek ini terhenti, warga sengsara," sesalnya. ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar