TANPA disengaja, serangan teroris di Jalan Thamrin Jakarta Februari 2016 lalu, menjadikan kampanye "Turn Back Crime" sangat sukses di Indonesia.
Peristiwa itu membuat kaos biru tua bertuliskan "Turn Back Crime" dipadu celana kargo dan sepatu kets, kian populer. Dan jadilah gaya berpakaian identik polisi keren. Padahal, inti kampanye "Turn Back Crime" milik Interpol itu, adalah bagaimana agar masyarakat aman dari beragam bentuk kejahatan. Bagaimana individu, korporasi serta pemerintah, bersama-sama melawan kejahatan.
Sementara, di sisi lain, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, tak memungkiri ada penurunan citra polisi di mata masyarakat. Menurut dia, banyak hal yang membuat citra Korps Bhayangkara itu menurun.
Memang, pelayanan publik yang belum maksimal menjadi salah satu penyebab menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap polisi. Ditambah sikap oknum polisi yang seharusnya menjadi PELINDUNG dan PENGAYOM warga sipil, malah kian menanam bibit kebencian warga.
Kasus penganiayaan yang dilakukan oknum polisi terhadap penjaga warung internet di Kota Medan, yang diduga karena ada siswa main internet saat jam sekolah, adalah yang teranyar. Aksi brutal oknum polisi yang menyerang penjaga warnet bahkan sempat memukul siswa secara membabibuta, terekam jelas di CCTV.
Tanpa disadari, prilaku tersebut justeru menjatuhkan dan menurunkan kepercayaan publik. Dan tentu ini dapat merugikan organisasi Polri. Jika salah satu anggota saja melakukan pelanggaran, maka hal itu akan berdampak pada seluruh institusi Polri. Karena pelanggaran yang terjadi itu memberikan gambaran kalau satu kesatuan itu "brengsek"!!.
Polri harus berani melakukan otokritik, meski butuh sikap jujur dan berani menegur oknum polisi yang salah. Inilah sikap seorang ksatria, bukan cuma kemenangan yang diraihnya, melainkan juga kejujuran dan ketulusan mengaku kalah dan salah. Ksatria bukan hanya karena berhasil mengalahkan atau menangani orang lain, melainkan juga mengalahkan diri sendiri.
Dan...Polri hendaknya memiliki sikap ksatria ini. Polri juga harus berani mengaku salah dan mau menangani anggotanya yang tidak benar. Untuk itu, sangat dibutuhkan jajaran petinggi Polri yang benar-benar dapat dipertanggungjawabkan soal moral dan integritasnya, yang mau mundur dan diproses hukum bila dirinya berbuat salah. Ayo Polri!!, tetap jagalah citramu, MELINDUNGI dan MENGAYOMI....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar